Aspek Warna Pada Perpustakaan Umum. Pentingkah?


Aspek Warna Pada Perpustakaan Umum. Pentingkah?
Oleh: Nurhayati
Perpustakaan Umum Kota Bogor
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor
Warna menurut KBBI adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya. Warna dinding maupun perabot yang digunakan oleh perpustakaan umum harus dapat menghadirkan perasaan senang ke para pemustaka. Jenis warna dibagi 3 yaitu warna primer seperti merah, warna sekunder seperti hijau, warna tersier seperti  jingga kekuningan, ataupun warna netral yang biasanya berwarna cream, putih dan hitam.

Perpustakaan Umum Kota Bogor
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor
Warna yang digunakan perpustakaan umum harus beragam disesuaikan oleh jenis pemustaka. Karena sesuai dengan namanya yaitu umum, maka kategori pemustaka di perpustakaan umum adalah untuk khalayak umum dan tidak memandang dari ras, umur, gender, dan lain-lain. Maka diperlukan juga warna yang cocok ke semua kalangan. Di pedoman ini, membahas tentang warna netral sebagai warna yang aman untuk perpustakaan umum. Pemilihan warna netral seperti warna kayu, abu-abu terang, putih sangat disarankan untuk perpustakaan umum, lalu dengan penambahan furniture dengan corak atau warna cerah juga dapat diterapkan pada perpustakaan umum agar tampilan terlihat lebih segar, on-point yang membuat mata tertuju pada warna tersebut. Perabot atau furniture dapat diubah warna nya menjadi hijau, biru laut, atau merah sekalipun tidak apa-apa. Perubahan warna tersebut seperti terdapat pada rak koleksi, meja baca, atau yang lainnya. Penggunaan warna dapat dilakukan pada berbagai bagian ruang perpustakaan, yaitu pada pada dinding, lantai, langit-langit serta perabot yang ada dalam ruang. Untuk memperoleh suasana yang baik, sebaiknya penerapan warna dilakukan hanya pada bagian ruang tertentu, tidak pada keseluruhan ruang.

Dalam perpustakaan umum, terdapat banyak sekali ruang serta layanan. Penentuan warna juga dapat diaplikasikan pada berbagai ruangan yang ada di perpustakaan umum. Seperti contoh, warna yang cerah seperti merah, hijau, ungu, atau biru dapat digunakan untuk ruang baca anak. Sedangkan untuk ruang diskusi, agar membuat pemustaka semakin bersemangat bisa digunakan warna orange, merah muda atau putih.

Perpustakaan Umum Kota Bogor
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor

Perpustakaan Umum Kota Bogor
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor
Seperti yang kita tahu, dalam setiap warna terdapat efek psikologis tersendiri. Untuk itu, pustakawan harus memilih warna-warna yang cocok dan memiliki nilai psikologis yang baik. Pada perpustakaan umumnya sangat dihindari warna-warna yang gelap seperti hitam, cokelat tua, atau abu-abu gelap. Hal ini akan membuat perpustakaan terkesan seram, muram dan ruangan yang terlihat seakan-akan lebih kecil atau sempit. Begitupun pada warna-warna yang sangat cerah, pemilihan warna cerah memang bagus untuk perpustakaan. Namun perlu diperhatikan apakah cocok dengan furniture dan sarana yang lainnya. Jangan sampai karena pemilihan warna yang terlalu cerah dan menabrak, justru membuat pemustaka menjadi kesilauan dan sulit untuk membaca informasi yang ada.
Sebagai contoh, di Perpustakaan Umum Kota Bogor, menerapkan warna-warna yang berbeda. Di ruang koleksi dan ruang kerja pustakawan mempunyai warna netral seperti putih. Sedangkan di ruang anak diterapkan warna yang menarik seperti biru muda dan pink. Ruang bermain puzzle juga dihias dengan warna pink dan hijau muda, kontras dengan warna raknya yang berwarna-warni. Hal ini dapat membuat nyaman pemustaka sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. 

Perpustakaan Umum Kota Bogor
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor

Perpustakaan Umum Kota Bogor
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor

Hal terakhir yang dapat diperhatikan ialah pemilihan cat warna yang aman dan tahan sampai jangka yang lama. Pemilihan cat ini diperlukan untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi akibat faktor eksternal maupun internal yang dapat merapuhkan warna pada cat. Selain itu, harus dipikirkan pula pemilihan cat warna yang aman untuk anak-anak. Apalagi jika cat warna tersebut digunakan dalam ruang baca anak.


Baca Lebih lengkap di LPM UIN Jakarta → http://lpm.uinjkt.ac.id/
Lalu Klik "Tautan" dan Cari Melewati Indonesia One Search!

Komentar

  1. setiap orang punya warnanya sendiri-sendiri. tapi perpustakaan itu hebat harus bisa mix and match warna yaaa biar terlihat bagus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu tugas pustakawan dan juga desain interior ya hehe

      Hapus
  2. Aspek warna memang sangat berpengaruh pada kenyamanan pemustaka. Keren artikelnya!

    BalasHapus

Posting Komentar