Aspek Warna Pada Perpustakaan Umum. Pentingkah?
Warna
menurut KBBI adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh
benda-benda yang dikenainya. Warna dinding maupun
perabot yang
digunakan oleh perpustakaan umum harus dapat menghadirkan perasaan senang ke
para pemustaka. Jenis warna dibagi 3 yaitu warna primer seperti merah, warna
sekunder seperti hijau, warna tersier seperti
jingga kekuningan, ataupun warna netral yang biasanya berwarna cream, putih dan hitam.
Warna yang
digunakan perpustakaan umum harus beragam disesuaikan
oleh jenis
pemustaka. Karena sesuai dengan namanya yaitu umum, maka kategori pemustaka di
perpustakaan umum adalah untuk khalayak umum dan tidak memandang dari ras,
umur, gender, dan lain-lain. Maka diperlukan juga warna yang cocok ke semua
kalangan. Di pedoman ini, membahas tentang warna netral sebagai warna yang aman
untuk perpustakaan umum. Pemilihan warna netral seperti warna kayu, abu-abu
terang, putih sangat disarankan untuk perpustakaan umum, lalu dengan penambahan
furniture dengan corak atau warna cerah juga dapat diterapkan pada
perpustakaan umum agar tampilan terlihat lebih segar, on-point yang
membuat mata tertuju pada warna tersebut. Perabot atau furniture dapat
diubah warna nya menjadi hijau, biru laut, atau merah sekalipun tidak apa-apa.
Perubahan warna tersebut seperti terdapat pada rak koleksi, meja baca, atau
yang lainnya. Penggunaan warna dapat dilakukan
pada berbagai bagian ruang perpustakaan, yaitu pada pada dinding, lantai,
langit-langit serta perabot yang ada dalam ruang. Untuk memperoleh suasana yang
baik, sebaiknya penerapan warna dilakukan hanya pada bagian ruang tertentu,
tidak pada keseluruhan ruang.
Dalam perpustakaan umum, terdapat banyak sekali ruang serta
layanan. Penentuan warna juga dapat diaplikasikan pada berbagai ruangan yang
ada di perpustakaan umum. Seperti contoh, warna yang cerah seperti merah,
hijau, ungu, atau biru dapat digunakan untuk ruang baca anak. Sedangkan untuk
ruang diskusi, agar membuat pemustaka semakin bersemangat bisa digunakan warna
orange, merah muda atau putih.
![]() |
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor |
![]() |
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor |
Seperti yang kita tahu, dalam setiap warna terdapat efek psikologis
tersendiri. Untuk itu, pustakawan harus memilih warna-warna yang cocok dan
memiliki nilai psikologis yang baik. Pada perpustakaan umumnya sangat dihindari
warna-warna yang gelap seperti hitam, cokelat tua, atau abu-abu gelap. Hal ini
akan membuat perpustakaan terkesan seram, muram dan ruangan yang terlihat
seakan-akan lebih kecil atau sempit. Begitupun pada warna-warna yang sangat
cerah, pemilihan warna cerah memang bagus untuk perpustakaan. Namun perlu
diperhatikan apakah cocok dengan furniture dan sarana yang lainnya. Jangan
sampai karena pemilihan warna yang terlalu cerah dan menabrak, justru membuat
pemustaka menjadi kesilauan dan sulit untuk membaca informasi yang ada.
Sebagai contoh, di Perpustakaan Umum Kota Bogor, menerapkan warna-warna yang berbeda. Di ruang koleksi dan ruang kerja pustakawan mempunyai warna netral seperti putih. Sedangkan di ruang anak diterapkan warna yang menarik seperti biru muda dan pink. Ruang bermain puzzle juga dihias dengan warna pink dan hijau muda, kontras dengan warna raknya yang berwarna-warni. Hal ini dapat membuat nyaman pemustaka sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sebagai contoh, di Perpustakaan Umum Kota Bogor, menerapkan warna-warna yang berbeda. Di ruang koleksi dan ruang kerja pustakawan mempunyai warna netral seperti putih. Sedangkan di ruang anak diterapkan warna yang menarik seperti biru muda dan pink. Ruang bermain puzzle juga dihias dengan warna pink dan hijau muda, kontras dengan warna raknya yang berwarna-warni. Hal ini dapat membuat nyaman pemustaka sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
![]() |
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor |
![]() |
Source by Tinjauan tata ruang dan sarana perpustakaan umum Kota Bogor |
Hal terakhir yang dapat diperhatikan ialah pemilihan cat warna yang
aman dan tahan sampai jangka yang lama. Pemilihan cat ini diperlukan untuk
meminimalisir kerusakan yang terjadi akibat faktor eksternal maupun internal
yang dapat merapuhkan warna pada cat. Selain itu, harus dipikirkan pula
pemilihan cat warna yang aman untuk anak-anak. Apalagi jika cat warna tersebut
digunakan dalam ruang baca anak.
Baca Lebih lengkap di LPM UIN Jakarta → http://lpm.uinjkt.ac.id/
Lalu Klik "Tautan" dan Cari Melewati Indonesia One Search!
setiap orang punya warnanya sendiri-sendiri. tapi perpustakaan itu hebat harus bisa mix and match warna yaaa biar terlihat bagus.
BalasHapusItu tugas pustakawan dan juga desain interior ya hehe
HapusAspek warna memang sangat berpengaruh pada kenyamanan pemustaka. Keren artikelnya!
BalasHapusTerimakasih sudah membaca :)
Hapus